Thursday, 5 September 2013

Exocoetidae: Ikan Terbang . . .

Exocoetidae: The Flying Fish

Firman Allah Ta’ala: “Dan aku tidak meminta kepada kamu sebarang upah mengenai apa yang aku sampaikan (dari Tuhanku); balasanku hanyalah terserah kepada Allah Tuhan sekalian alam.” (GOD Almighty Say in the HOLY 'QURAN: 'No Reward Do I Ask Of You For It: MY REWARD IS ONLY FROM THE LORD OF THE UNIVERSE'. (QS 26:109)

Exocoetidae, biasanya dipanggil Ikan Terbang, adalah keluarga ikan yang dinamakan untuk keupayaan yang muncul keluar dari air dan meluncur untuk jarak jauh dengan sirip terulur dadanya. Bentuk diselaraskan torpedo ia membantu mengumpul cukup kelajuan air untuk memecahkan permukaan, dan yang besar, sirip sayap seperti mendapatkan ianya di udara. Setelah di udara, ikan ini boleh meluncur pada jarak yang jauh.

Penerbangan mereka biasanya kira-kira 50 meter, tetapi sesetengah ikan telah direkodkan untuk terbang sehingga 200 meter atau lebih. Beberapa spesies ikan terbang mempunyai sirip perut membesar serta sirip dada membesar, yang membolehkan mereka untuk terbang lebih daripada 2 glider bersayap (sehingga 400 meter), dan mempunyai cara menggerakkan lebih besar. Ikan ini dikenali sebagai ikan terbang 4 bersayap.

Exocoetidae, commonly called Flying Fish, is a family of fishes aptly named for their ability to emerge out of the water and glide for long distances with their outstretched pectoral fins. Their streamlined torpedo shape helps them gather enough underwater speed to break the surface, and their large, wing-like fins get them airborne. Once in the air, these fishes can glide over considerable distances.

Their flights are typically around 50 meters, but some fishes have been recorded to fly up to 200 meters or more. Some species of flying fish have enlarged pelvic fins as well as enlarged pectoral fins, which allows them to fly further than two winged gliders (up to 400 meters), and have far greater manoeuvrability. These fishes are known as four-winged flying fish.


Untuk meluncur ke atas keluar dari air, ikan terbang bergerak ekornya sehingga 70 kali sesaat. Ia kemudian merebak sirip dada dan tilts sedikit ke atas nya untuk menyediakan lif. Pada akhir meluncur, ia lipatan sirip dada untuk memasukkan semula laut, atau turun ekornya ke dalam air untuk menolak terhadap air untuk mengangkat dirinya selama meluncur, mungkin berubah arah. Profil melengkung “sayap” setanding dengan bentuk aerodinamik sayap burung. Ikan ini dikenali untuk mengambil kesempatan daripada arus menaik dicipta oleh arus udara untuk meningkatkan masa penerbangan.

To glide upward out of the water, a flying fish moves its tail up to 70 times per second. It then spreads its pectoral fins and tilts them slightly upward to provide lift. At the end of a glide, it folds its pectoral fins to re-enter the sea, or drops its tail into the water to push against the water to lift itself for another glide, possibly changing direction. The curved profile of the "wing" is comparable to the aerodynamic shape of a bird wing. The fish is known to take advantage of updrafts created by air currents to increase its time of flight.


Ikan terbang dianggap telah berkembang keupayaan meluncur luar biasa untuk melarikan diri dari pemangsa, di mana ianya mempunyai banyak pemangsa. Ia Pursuers termasuk mackerel, tuna, ikan todak, marlin, dan ikan yang lain yang lebih besar. Malangnya, gerakan ini mengelak tidak cukup untuk melarikan diri dari pemangsa terbesar di DUNIA – yaitu manusia.

Flying fish are thought to have evolved this remarkable gliding ability to escape predators, of which they have many. Their pursuers include mackerel, tuna, swordfish, marlin, and other larger fish. Unfortunately, this evasive manoeuvre is not enough to escape the biggest predator on earth - humans.


Ikan terbang secara komersil memancing di negara-negara Asia seperti Jepun, Vietnam dan China, termasuk Caribbean di mana ia adalah makanan istimewa diingini. Dalam masakan Jepun, ikan yang digunakan untuk membuat beberapa jenis sushi. Ia juga merupakan makanan ruji dalam diet rakyat Tao dari Taiwan. Di Barbados, ikan terbang diancam oleh pencemaran dan penangkapan ikan berlebihan, mengubah kejadian ikan terbang di perairan Barbados. Ini mencetuskan kontroversi penangkapan ikan di antara Barbados dan Trinidad & Tobago.

Flying fish is commercially fished in Asian countries such as Japan, Vietnam and China, including the Caribbean where it’s a coveted delicacy. In Japanese cuisine, the fish is used to make some types of sushi. It is also a staple in the diet of the Tao people of Taiwan. In Barbados, flying fish were threatened by pollution and overfishing, changing the occurrences of flying fish in the waters off of Barbados. This sparked a fishing controversy between Barbados and Trinidad & Tobago.









 
Sumber/Article Sources: WikipediaNat GeoEOL

Imej atas/Top image: Ikan terbang merah jambu-sayap sejurus selepas berlepas (Pink-wing flying fish shortly after take-off). Kredit/Credit: Wikimedia Commons.

(Post Source: Amusing Planet. Edited.

Imej atas/Top image/dan video ditambah/and video added).

No comments:

Post a Comment

Note: only a member of this blog may post a comment.